MENGHITUNG JUMLAH NETWORK HOST DAN MENENTUKAN BROADCAST
Tabel Prefix/CIDR
Oh iya, kalian udah tau apa itu prefix? Prefix menunjukkan bit-bit pertama dari 32 bit IP Address yang digunakan sebagai alamat network. Prefix tersedia dari /0 sampai /32. Untuk defaultnya, ada /8, /16, dan /24. Misal untuk IP kelas A 10.8.1.1 maka prefix defaultnya adalah /8, untuk kelas B prefix defaultnya adalah /16 dan kelas C prefix defaultnya adalah /24. Namun, kita dapat menggunakan semua prefix untuk semua kelas, misal pada IP 10.8.1.1 yang notabenenya adalah kelas A, tetapi kita dapat menggunakan prefix /29.
Prefix juga menentukkan netmask yang dipakai, contoh ada IP 192.168.10.1/24 maka netmasknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0IP 10.16.100.104/29, netmask 11111111.11111111.11111111.11111000 = 255.255.255.248IP 172.160.32.16/17, netmask 11111111.11111111.10000000.00000000 = 255.255.128.0IP 10.10.8.2/10, netmask 11111111.11000000.00000000 = 255.192.0.0
Catatan penting :Dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet maskdimana :
-IP Address kelas C dilakukan CIDR pada oktatterakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah255.255.255.0 (/24-/31)
-IP Address kelas B dilakukan CIDR pada 2 oktatterakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah255.255.0.0 (/16-/23)
-IP Address kelas A dilakukan CIDR pada 3 oktatterakhir karena IP Address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0 (/8-/13)
Bilangan biner merupakan bilangan yang hanya mempunyai 2 angka, yakni 1 dan 0. Lihat tabel berikut:
IPv4 mempunyai 4 oktat, setiap bagian terdiri dari 8 bit, maka untuk perhitungannya nanti kita lihat dari angka 128 sampai angka 1 (lihat tabel di atas).
Rumus dasar:
Untuk menghitung jumlah host yang tersedia=> 2n-2 (n=jumlah nol yang tersedia dalam perhitungan netmask)
Untuk menghitung jumlah network yang tersedia=> 2n(n= jumlah angka 1 yang tersedia dalam perhitungan netmask)
contoh: 192.168.100.104/29, maka kemudian buat 104 menjadi biner:
Berdasarkan tabel diatas, 104=01101000
Berdasarkan aturan standar (lihat tabel prefix/CIDR), /29 masuk di bagian /24, maka 29-24=5. Kita sekat 01101000 menjadi 2 bagian:01101.00001101.000 = > Net ID= 192.168.100.104/2901101.001 => IP pertama= 192.168.100.105/2901101.110 => IP tertinggi= 192.168.100.110/2901101.111 => Broadcast= 192.168.100.111/29
Netmasknya adalah 255.255.255.11111000 = 255.255.255.248
Jumlah network yang tebentuk=2n=25=32 network
Jumlah host yang terbentuk= 2n-2= 23-2= 8-2= 5 host
TRIK CEPAT
Pemahaman Dasar:jumlah host standar dalam perhitungan IP kelas C dengan prefix /24 adalah 254 host. (Misal IP 192.168.10.1/24, maka Net ID nya adalah 192.168.10.0, Range IP: 192.168.10.1-192.168.10.254, broadcast: 192.168.10.255)
Dari situ, kita dapat melihat Net ID, Range IP,dan broadcastnya. Angka 254 diambil dari range IP. Angka 254 ini nantinya akan ditambah 2, yakni alamat network (Net ID) dan broadcastnya. Sehingga 254+2=256.
Sampai disini paham kan? Sekarang kita masuk ke perhitungannya.
Soal
192.168.100.104/29, berapa jumlah network dan jumlah host yang terbentuk?
jumlah host yang tersedia: (256-248)-2= 8-2= 6 host
jumlah network yang tersedia: 2n=25=32 network
Kunci:Minimal harus hafal netmasknya (Lihat tabel prefix/CIDR di atas).
Untuk melakukan
perhitungan ini, anda harus mengetahui terlebih dahulu dasar berbagai
jenis class pada IP beserta netmask nya. Karena itu, silahkan anda
pelajari dulu, jika sudah paham maka kita langsung saja mencoba
menghitungnya seperti dibawah ini:
Contoh Soal:
IP address : 192.168.11.5/26
Hitunglah :
1. Network ID
2. Broadcast ID
3. Range IP
4. Jumlah Host
Cara menghitung :
Sebelumnya kita harus mengubah IP Address dan Netmask kedalam bentuk
biner, karena kita sudah mengetahui bahwa IP Address tersebut berada di
kelas C, maka kita cukup mengambil octet terakhir saja untuk dihitung,
maka :
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
1. Network ID = IP Address AND Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
AND : x.x.x. 0000 0000
Sehingga Network ID nya adalah 192.168.11.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Reverse Netmask : x.x.x. 0011 1111
OR : x.x.x. 0011 1111
Sehingga Broadcast Id nya adalah 192.168.11.63
3. Range IP = Network ID+1 hingga Broadcast ID-1
Sehingga Range IP nya adalah 192.168.11.1 – 192.168.11.62
4. Jumlah Host = 2y-2 dimana y adalah jumlah biner 0 pada octet
terakhir netmask
/26 bila di-binerkan menjadi 1111 1111.1111 1111.1111 1111.1100 0000
Sehingga Jumlah Host = 26-2 = 64-2 = 62 host (dalam hal ini adalah
jumlah host persubnet)
Contoh Soal:
IP address : 172.16.0.100/23 atau
= 172.16.0.100 255.255.254.0
Hitunglah:
1. Network ID
2. Broadcast ID
3. Range IP
4. Jumlah Host
Cara menghitung :
Ubah IP Address dan Netmask kedalam bentuk biner, 172.16.0.100 IP
Address tersebut berada di kelas B, ambil octet ketiga dan ke empat
untuk dihitung, maka :
IP address : x.x.0000 0000. 0110 0100 = 0.100
Netmask : x.x.1111 1110. 000000000 = 254.0
1. Network ID = IP Address AND Netmask
IP address : x.x.0000 0000. 0110 0100 = 0.100
Netmask : x.x.1111 1110. 0000 0000 = 254.0
————————————
AND : x.x.0000 0000. 0000 0000 = 0.0
Sehingga Network ID nya adalah 172.16.0.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
IP address : x.x.0000 0000. 0110 0100 = 0.100
Reverse Netmask : x.x.0000 0001. 1111 1111 = 1.255
————————————
OR : x.x.0000 0001. 1111 1111 = 1.255
Sehingga Broadcast Id nya adalah 172.16.1.255
3. Range IP = Network ID+1 hingga Broadcast ID-1
Sehingga Range IP nya adalah 172.16.0.1 – 172.16.1.255
4. Jumlah Host = 2^y-2
dimana y adalah jumlah biner 0 pada octet 3 dan 4 netmask
/23 bila di-binerkan menjadi:
Sehingga Jumlah Host
= 2^9-2 (dibaca dua pangkat sembilan di kurangi dua)
= 512-2 = 510 host
Cukup sekian yang dapat saya jelaskan tentang cara menghitung
subnetting IP. dan saya berikan sebuah video tentang cara menentukan jumlah
Host, Network, dan Broadcast, selamat menonton dan jangan lupa like, comment,
and subscribenya.
Apabila ada yang perlu disampaikan silakan berkomentar :)
Untuk melakukan
perhitungan ini, anda harus mengetahui terlebih dahulu dasar berbagai
jenis class pada IP beserta netmask nya. Karena itu, silahkan anda
pelajari dulu, jika sudah paham maka kita langsung saja mencoba
menghitungnya seperti dibawah ini:
Contoh Soal:
IP address : 192.168.11.5/26
Hitunglah :
1. Network ID
2. Broadcast ID
3. Range IP
4. Jumlah Host
Cara menghitung :
Sebelumnya kita harus mengubah IP Address dan Netmask kedalam bentuk
biner, karena kita sudah mengetahui bahwa IP Address tersebut berada di
kelas C, maka kita cukup mengambil octet terakhir saja untuk dihitung,
maka :
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
1. Network ID = IP Address AND Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
AND : x.x.x. 0000 0000
Sehingga Network ID nya adalah 192.168.11.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Reverse Netmask : x.x.x. 0011 1111
OR : x.x.x. 0011 1111
Sehingga Broadcast Id nya adalah 192.168.11.63
3. Range IP = Network ID+1 hingga Broadcast ID-1
Sehingga Range IP nya adalah 192.168.11.1 – 192.168.11.62
4. Jumlah Host = 2y-2 dimana y adalah jumlah biner 0 pada octet
terakhir netmask
/26 bila di-binerkan menjadi 1111 1111.1111 1111.1111 1111.1100 0000
Sehingga Jumlah Host = 26-2 = 64-2 = 62 host (dalam hal ini adalah
jumlah host persubnet)
Untuk melakukan
perhitungan ini, anda harus mengetahui terlebih dahulu dasar berbagai
jenis class pada IP beserta netmask nya. Karena itu, silahkan anda
pelajari dulu, jika sudah paham maka kita langsung saja mencoba
menghitungnya seperti dibawah ini:
Contoh Soal:
IP address : 192.168.11.5/26
Hitunglah :
1. Network ID
2. Broadcast ID
3. Range IP
4. Jumlah Host
Cara menghitung :
Sebelumnya kita harus mengubah IP Address dan Netmask kedalam bentuk
biner, karena kita sudah mengetahui bahwa IP Address tersebut berada di
kelas C, maka kita cukup mengambil octet terakhir saja untuk dihitung,
maka :
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
1. Network ID = IP Address AND Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
AND : x.x.x. 0000 0000
Sehingga Network ID nya adalah 192.168.11.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Reverse Netmask : x.x.x. 0011 1111
OR : x.x.x. 0011 1111
Sehingga Broadcast Id nya adalah 192.168.11.63
3. Range IP = Network ID+1 hingga Broadcast ID-1
Sehingga Range IP nya adalah 192.168.11.1 – 192.168.11.62
4. Jumlah Host = 2y-2 dimana y adalah jumlah biner 0 pada octet
terakhir netmask
/26 bila di-binerkan menjadi 1111 1111.1111 1111.1111 1111.1100 0000
Sehingga Jumlah Host = 26-2 = 64-2 = 62 host (dalam hal ini adalah
jumlah host persubnet)
Untuk melakukan
perhitungan ini, anda harus mengetahui terlebih dahulu dasar berbagai
jenis class pada IP beserta netmask nya. Karena itu, silahkan anda
pelajari dulu, jika sudah paham maka kita langsung saja mencoba
menghitungnya seperti dibawah ini:
Contoh Soal:
IP address : 192.168.11.5/26
Hitunglah :
1. Network ID
2. Broadcast ID
3. Range IP
4. Jumlah Host
Cara menghitung :
Sebelumnya kita harus mengubah IP Address dan Netmask kedalam bentuk
biner, karena kita sudah mengetahui bahwa IP Address tersebut berada di
kelas C, maka kita cukup mengambil octet terakhir saja untuk dihitung,
maka :
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
1. Network ID = IP Address AND Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
AND : x.x.x. 0000 0000
Sehingga Network ID nya adalah 192.168.11.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Reverse Netmask : x.x.x. 0011 1111
OR : x.x.x. 0011 1111
Sehingga Broadcast Id nya adalah 192.168.11.63
3. Range IP = Network ID+1 hingga Broadcast ID-1
Sehingga Range IP nya adalah 192.168.11.1 – 192.168.11.62
4. Jumlah Host = 2y-2 dimana y adalah jumlah biner 0 pada octet
terakhir netmask
/26 bila di-binerkan menjadi 1111 1111.1111 1111.1111 1111.1100 0000
Sehingga Jumlah Host = 26-2 = 64-2 = 62 host (dalam hal ini adalah
jumlah host persubnet)
Untuk melakukan
perhitungan ini, anda harus mengetahui terlebih dahulu dasar berbagai
jenis class pada IP beserta netmask nya. Karena itu, silahkan anda
pelajari dulu, jika sudah paham maka kita langsung saja mencoba
menghitungnya seperti dibawah ini:
Contoh Soal:
IP address : 192.168.11.5/26
Hitunglah :
1. Network ID
2. Broadcast ID
3. Range IP
4. Jumlah Host
Cara menghitung :
Sebelumnya kita harus mengubah IP Address dan Netmask kedalam bentuk
biner, karena kita sudah mengetahui bahwa IP Address tersebut berada di
kelas C, maka kita cukup mengambil octet terakhir saja untuk dihitung,
maka :
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
1. Network ID = IP Address AND Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Netmask : x.x.x. 1100 0000
AND : x.x.x. 0000 0000
Sehingga Network ID nya adalah 192.168.11.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
IP address : x.x.x. 0000 0101
Reverse Netmask : x.x.x. 0011 1111
OR : x.x.x. 0011 1111
Sehingga Broadcast Id nya adalah 192.168.11.63
3. Range IP = Network ID+1 hingga Broadcast ID-1
Sehingga Range IP nya adalah 192.168.11.1 – 192.168.11.62
4. Jumlah Host = 2y-2 dimana y adalah jumlah biner 0 pada octet
terakhir netmask
/26 bila di-binerkan menjadi 1111 1111.1111 1111.1111 1111.1100 0000
Sehingga Jumlah Host = 26-2 = 64-2 = 62 host (dalam hal ini adalah
jumlah host persubnet)
HOSTNAME DAN BANNER MOTD PADA CISCO 1. Ketikan HOSTNAME dan kemudian ketikkan nama device yang akan kita pakai, misalnya RWR-01, klik enter. Maka setelahnya kita dapat melihat bahwa nama "ROUTER" kini sudah berubah dengan nama yang kita inginkan. Note : Perbedaan antara konfigurasi hostname real device dengan virtual device adalah, disaat kita mengkonfigurasi pada real device kita tidak bisa menggunakan karakter berupa angka saja atau berupa simbol saja, jika kita hanya mengisikan itu maka nanti akan muncul peringatan. 2. Selanjutnya kita akan membuat BANNER MOTD(BANNER MESSAGE OF THE DAY), ketikkan perintah BANNER MOTD z(diakhiri dengan z), kemudian tekan enter. Lalu masukkan isi dari Banner MOTD yang akan kita buat, misalnya : "DILARANG UNTUK MEMAKAI ROUTER INI !!", jika sudah kita harus mengetikkan huruf "z". Note : Hal ini dikarenakan ketika kita mengetikkan perintah BANNER MOTD diakhiri dengan huruf "z", yang art...
ROUTING Static & Dynamic Pengertian Routing Routing adalah proses dimana suatu routermemforwardpaketke jaringan yang dituju.Semua router menggunakan IP address tujuan untukmengirimpaket. Agar keputusan routing tersebut benar,router harus belajar bagaimana untuk mencapaitujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasitentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Jika routing yang digunakan adalah statis, makakonfigurasinya harus dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan ataumenghapusrute statis jika terjadi perubahantopologi. Pada jaringan skala besar, jika tetapmenggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untukmelakukan update table routing. Karena iturouting statis hanya mungkin dilakukan untukjaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamisbiasa diter...
DASAR DASAR PACKET TRACER Selamat datang di blog saya , sebelumnya saya membahas tentang packet tracer dan cara install packet tracer , pada hari ini saya akan membuat artikel tentang tutorial dasar packet tracer yang membahas tentang menu menu yang ada, fitur fitur dan fungsi menu tersebut dan juga saya akan membuat tutorial cara menghubungkan sebuah perangkat dan melakukan memasukkan ip, melakukan ping, dan juga test kirim data. Pertama tama kita mengetahui menu-menu yang ada di packet tracer : MENU UTAMA Menu utama merupakan menu yang berisi perintah- perintah dasar yang ada dipacket tracer , menu ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah Bagian atas : 1. File : yaitu sebuah menu yang berfungsi untuk membuka lembaran kerja baru, membuka file lama, menyimpan dan mengprint file tersebut. 2. Edit : yaitu sebuah menu yang berfungsi sebagi tempat untuk copy-paste dan undo-redo 3. Option : yait...
Komentar
Posting Komentar